Waspada Penularan, Penyebaran, serta Pemicu Virus Cacar Monyet

Cacar monyet atau monkeypox sedang menjadi perbincangan banyak orang karena penyebarannya yang sudah sampai negara Singapura. Sebelumnya infeksi virus cacar monyet pada manusia hanya pernah dilaporkan terjadi di luar Afrika seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.



Namun, pada akhir April lalu Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa ada seorang warga negara Nigeria berusia 38 tahun yang terinfeksi cacar monyet tiba di negara mereka.

Indonesia yang mempunya beberapa kawasan yang dekat dengan Singapura pun mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mulai mengantisipasi penularan virus cacar monyet setelah Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan penemuan terhadap seseorang yang terinfeksi. Bahkan sudah banyak anjuran yang mengatakan untuk menghindari bepergian ke Singapura agar terhindar dari penulatan cacar monyet.

Lalu sebenarnya apa sih virus cacar monyet itu? berikut adalah beberapa penjelasan dan cara mengantisipasi penularannya.

Apa itu cacar monyet?

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi virus monkeypox. Umumnya hewan yang terinfeksi menyebarkan cacar monyet seperti monyet, tupai dan tikus gambia. Selain penyakit zoonosis ini ditularkan dari hewan ke manusia, virus bisa juga terjadi dari manusia ke manusia.

Proses penularannya bisa terjadi melalui cairan tubuh, kontak dengan darah hingga adanya luka terbuka pada kulit.

Mengonsumsi daging yang sudah terinfeksi virus juga dapat menjadi faktor penularan cacar monyet. Untuk itu, perlu sekali memastikan segala makanan yang akan dikonsumsi terutama ketika pergi ke luar negeri.

Munculnya gejala cacar monyet bisa dialami dalam dua fase


Perlu teman-teman sadari bahwa cacar monyet ini dapat menimbulkan beberapa gejala. Setelah virus masuk ke dalam tubuh si Kecil, maka gejalanya akan mulai timbul antara 4-20 hari kemudian atau disebut dengan masa inkubasi.
Dilansir dari laman World Health Organization, gejala akibat cacar monyet terdiri dari dua fase yaitu:

  • Fase invasi atau pra-erupsi

Fase invasi yang biasanya akan terjadi selama 5 hari. Kemunculan gejala pertama yang akan menurunkan kesehatan tubuh seseorang adalah demam, sehingga suhu tubuh dapat mencapai 38,5-40,5 derajat Celcius.

Pada fase ini demam akan disertai dengan beberapa gejala lainnya seperti keringat dingin, kondisi tubuh yang menggigil, badan mulai lemas, nyeri punggung, nyeri otot, sakit kepala, terjadi pembesaran kelenjar getah bening terutama pada bagian leher dan rahang.

  • Fase erupsi kulit

Fase erupsi kulit terjadi pada 1-3 hari setelah demam mulai berlangsung. Gejala cacar monyet pada fase ini dapat memunculkan ruam pada kulit, sehingga akan terlihat kemerahan dari bagian wajah hingga seluruh tubuh si Kecil.

Ruam kulit nantinya perlahan-lahan akan berubah menjadi bintik berisi air seperti nanah dan jika sembuh akan berbekas seperti luka koreng.

Penjegahan dan pemulihan terhadap cacar monyet yang perlu diketahui


Penyebaran cacar monyet bisa terjadi dengan cepat. Sama seperti penyakit lain, cacar monyet bisa dihindari dengan beberapa pencegahan untuk menghindari berbagai faktor risiko yang ada seperti:

  • Selalu tetap menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. 
  • Usahakan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga benar-benar bersih. Apalagi saat melakukan kontak langsung dengan hewan. 
  • Berusaha untuk menunda untuk berkunjung ke negara-negara yang menjadi tempat mewabahnya cacar monyet. 
  • Menghindari kontak langsung dengan hewan primata atau pengerat di wilayah tertentu atau bahkan memeliharanya.  

Dengan menghindari berbagai faktor risiko di atas, tentunya ini dapat membantu dalam meminimalisir terjadinya cacar monyet. Sebagai orangtua, teman-teman perlu membuat pencegahan terhadap cacar monyet ini selalu konsisten dilakukan.

Selain itu, penyembuhan terhadap cacar monyet memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu. Perlu sekali berkonsultasi secara langsung dengan dokter untuk mengurangi gejala seperti demam, nyeri kepala hingga nyeri otot.

Vaksin yang secara spesifik dapat mencegah infeksi cacar monyet memang belum ditemukan.

Meskipun begitu, vaksin terhadap cacar cukup efektif karena dapat mencegah si Kecil dari cacar monyet sebesar 85 persen.

Itulah beberapa informasi yang bisa teman-teman dapatkan mengenai cacar monyet. Semoga dengan mengetahui gejalanya dapat membantu dalam mencegah berbagai macam risiko terhadap cacar monyet dengan langkah-langkah yang tepat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel